Bagaimanakah kisah hantu kepala tergorok, cerita tragis yang menyeramkan ini sehingga kematiannya sungguh miris dan menyedihkan
Ilustrasi Gambar Hantu Kepala TERGOROK
Source : Koleksi Joko Segoro
Sebuah kisah dimana saya menjadi mediator untuk berkomunikasi dengan sosok hantu kepala tergorok ini dengan kisah nya yang tragis dan mengenaskan.
Bermula dari perjalanan saya disuatu hari tepatnya sesudah Maghrib didaerah yang jauh dari rumah saya. Saat itu perjalanan saya menuju rumah teman saya terasa terbesit oleh sebuah visual yang menggambarkan suatu kejadian yang tak menyenangkan.
Saat itu saya dibonceng teman saya dimotor, namun dalam perjalanan itu, saya merasa seperti ada sesuatu yang mengikuti saya. Namun rasa itu tidak terlalu saya hiraukan.
Sesampai dirumah teman saya saya pun semakin terasa kuat seperti ada sosok yang terus mengikuti saya. Entah kenapa dengan rasa gelisah sayapun ter-visual oleh sebuah kejadian yang amat tragis. Visual tersebut menggambarkan suatu daerah yang mirip perkampungan jaman dahulu ter-dapatlah suatu rumah dengan lampu sederhana berwarna coklat ke-emasan seperti terlihat remang-remang.
Visualisasi itupun berlanjut dalam fikiran saya yang menunjukan seperti adegan film beberapa pria yang mendatangi seorang pria dirumah sederhana tersebut. Gambaran yang sangat kejam terlintas dalam visual tersebut yaitu para pria tersebut seperti membantai seorang pria pemilik rumah dengan membunuhnya dan menggorok leher pria pemilik rumah tersebut. Kemudian para pria tersebut membawa potongan kepala terpisah dengan tubuhnya dan membuang kepala tersebut kesuatu tempat yang tidak jauh dari rumah pria tersebut. Sampai pembuangan kepala mayat yang tergorok tersebut visualisasi pun berakhir.
Visual yang tiba-tiba datang dalam pemikiran saya tersebut datang seakan-akan sosok yang mengikuti saya adalah korban pembantaian tersebut yang ingin menceritakan kisah lalu nya tentang bagaimana kematiannya yang mengenaskan.
Namun saya tetap berfikir mungkin itu hanya halusinasi saya saja. Akan tetapi beriringan dengan visual tersebut, ada sosok yang entah mengapa hadir semakin dekat dengan saya. Dia hanya berdiri didepan pintu seakan-akan berkomunikasi meminta izin kepada saya untuk berbagi cerita.
Awalnya saya tidak ingin meladeni nya, karena saat itu tidak ada mediator yang bisa saya gunakan untuk menggali informasi nya. Sayapun menggunakan cara lain seperti komunikasi hati dan dalam bathin saya yang kira-kira komunikasi tersebut terletak pada inti atau point' obrolan mengenai dirinya yang meminta di doakan atas kematiannya yang tidak terurai yaitu dengan kepala terpisah oleh badannya.
Sungguh sangat bingung saat itu karena tidak ada mediator yang membantu saya. Saat itu saya yang sedang makan malam tersentak berhenti karena tiba-tiba sayapun mengijinkan sosok tersebut masuk kedalam tubuh saya. Dengan menjadikan diri saya sendiri sebagai mediator untuk sekedar memenuhi keinginan sosok tersebut untuk menceritakan kisah tragisnya. Saya bersedia mandiri menjadi mediator bertujuan untuk memperkuat dan memperjelas bagaimana kejadian tersebut terjadi dengan jelas. Agar saya yakin bahwasannya apa yang ter-visual dalam fikiran saya bukanlah halusinasi belaka.
Akhirnya masuk lah sosok tersebut dan terjadilah mediumisasi mandiri. Dalam proses mediumisasi tersebut tubuh saya pun digerakkan dengan rekonstruksi seperti saat kejadian kepala dibantai atau digorok oleh beberapa pria pembantai di kejadian tersebut.
Sungguh tubuh saya dibuat dengan gerakan yang persis terjadinya pembantaian tersebut dengan tangisan dan airmata kesedihan yang amat sangat menyedihkan apabila kita mendengarkannya langsung.
Dalam mediumisasi sosok tersebut seperti meminta didoakan, dan sayapun mengiyakan untuk sekedar menolongnya dengan mendoakannya.
Dan setelah mediumisasi tersebut selesai, sayapun bergegas untuk segera membacakan beberapa doa untuk mengirimkannya.
Nah begitulah teman-teman kejadian dimana saya mendapatkan pelajaran yang mengajari saya bagaimana seharusnya kita hidup dan menjaga diri dengan baik agar akhir kematian kita bisa terjadi dengan kejadian yang baik pula, tidak mengenaskan dengan hal-hal tragis dan menyedihkan. Adapun pelajaran lain yaitu dimana kita harus saling mendoakan satu sama lain termasuk mendoakan para almarhum atau almarhumah sodara sekandung atau sodara muslimin dan muslimah. Karena bagaimanapun mendoakan seseorang bukanlah suatu keburukan. Akan tetapi disini saya tidak menyarankan teman-teman untuk menjadi mediator apalagi mediator mandiri tanpa pembelajaran atau perjalanan belajar tentang mediumisasi. Karena mediumisasi atau menjadi mediator adalah suatu hal yang berbahaya dan sensitif. Untuk menghindari hal-hal yang tidak sesuai ajaran kita harus berhati-hati dalam mengenal dan mempelajarinya. Karena bagaimanapun
Jin fasik adalah mahluk yang penuh dengan tipu Daya.
Sekian kisah tersebut kali ini yang akan terus ada kisah-kisah selanjutnya yang lebih seru dan menarik untuk dibaca, baik itu kisah misteri sebagai pengalaman diri saya ataupun oranglain maupun dari narasumber lainnya. Dan jangan lewatkan pula kisah kisah misteri yang hanya sekedar fiktif belaka atau kisah drama misteri lainnya.
Komentar
Posting Komentar